DenisEra Budianto is a Professional English Teacher who has been teaching English since 2007 for various types of classes from General English, English Conversation, Business English, Academic English, TOEIC Preparation, TOEFL ITP Preparation, TOEFL IBT Preparation, IELTS Preparation and University Entrance Exam Preparation through a methodical, student-focused approach.
Haloo, akhirnya aku mulai menulis lagi setelah vakum 3 bulan-an. Kali ini aku mau cerita soal pengalaman tes Bahasa Inggris mulai dari TOEFL ITP sampai akhirnya tes IELTS dengan nilai “cukup” buat mempersiapkan apply beasiswa yang mau aku tuju. Sebelumnya, aku mau mengucapkan terima kasih untuk kedua orang tua yang masih mensupport baik dalam bentuk dana maupun doa untuk bisa mencapai titik ini hehe. TOEFL ITP part 1 Waktu itu aku berpikiran untuk menjajal TOEFL ITP di UPT Bahasa ITB karena aku merasa aku belum berprogress sama sekali untuk rencana S2. Aku harus start dari satu titik supaya aku tau sebenernya kemampuan Bahasa Inggrisku sudah sampai mana secara formal. Akhirnya, aku memutuskan untuk mendaftar tes TOEFL sekitar bulan Agustus untuk tanggal tes 3 Oktober 2018. Aku mengajak Iqbal untuk tes bareng supaya ada teman belajar. Sampai mendekati hari H, kami cuma belajar
 Sedikit. Ini faktor karena aku merasa bahwa ini ajang uji coba untuk melangkah selanjutnya. Targetku waktu itu 580/670. Waktu itu aku habis menghadiri pameran pendidikan Australia dan Inggris. Setelah banyak berkonsultasi dengan pihak kampus, banyak yang bilang membutuhkan nilai untuk IELTS setara dengan TOEFL ITP 580. Di titik ini, aku belum tau ingin menuju universitas mana, menggunakan beasiswa apa, dan apa saja detail yang harus dipersiapkan. Aku hanya merasa bahwa kalau aku mau S2 tahun 2019, aku harus mulai bergerak. Hasil TOEFL ITP keluar sekitar 2 minggu kemudian. Aku iseng-iseng mengecek web UPT Bahasa ITB dan diberitahukan bahwa hasilnya sudah bisa diambil. Saat jam makan siang, aku mampir ke UPT Bahasa untuk mengambil hasil milikku dan Iqbal. Ternyata hasilnya
 Listening Comprehension 59 Structure & Writing Expression 47 Reading Comprehension 58 Total Score 547 Mendaftar Les LIA untuk Preparation IELTS Sebelum tes TOEFL dilaksanakan, sebenarnya aku sudah ada rencana untuk mengikuti les preparation IELTS di bulan Juni untuk intake Juli. Aku sudah mendaftar dan sudah keluar hasil placement tes. Tapi, akhirnya aku memutuskan untuk menunda les hingga term selanjutnya yaitu di awal Oktober karena sempat bekerja di Jakarta. Ada alasan khusus kenapa aku memilih les di LIA. Jadwalnya bisa di hari Sabtu pagi dan hanya seminggu sekali. Jadwalnya sangat cocok untuk orang yang sehari-harinya bekerja. Biayanya lumayan murah dibandingkan dengan lembaga lain. Biaya les disini totalnya untuk 3 bulan. Untuk biaya pendaftarannya juga cukup murah, sekitar termasuk placement test. Placement test disini menggunakan simulasi yang mirip dengan tes IELTS. Umumnya, pertemuan bisa dibuat 1 minggu 1x dengan durasi 4 jam atau 1 minggu 2x dengan durasi 2 jam. Jadwal ini akan disepakati bersama dengan orang-orang yang sama levelnya. Dekat dengan rumah. Aku mengambil tempat les di LIA Riau, sekitar 10 menit dari rumah. Aku berpikir jika harus mengambil les dengan jarak yang jauh, kapan istirahatnya??? TOEFL ITP Part 2 Dari jadwal tes pertama TOEFL ITP pertama hingga keluar nilai, aku sebenarnya sudah memutuskan untuk mendaftar tes IELTS. Aku sengaja memilih jadwal terakhir di tahun 2018 dengan pertimbangan Mendekati selesai les preparation IELTS LIA Mencegah harga naik sebelum pergantian tahun Masih ada waktu untuk tes ulang bila hasilnya belum mencukupi untuk daftar universitas di Aussie. Apapun hasilnya TOEFL ITPnya, dari situ aku tau seberapa jauh kemampuanku untuk mengusahakan belajar tes IELTS. Agak tidak relevan, tapi mungkin aku merasa bahwa aku perlu motivasi lebih untuk mengejar hal ini. Salah satu kekurangan di LIA adalah peserta hanya mengetahui levelnya kelas yang bisa dimasuki, bukan berapa band hasil simulasi IELTSnya. Karena kegagalan pertama, aku berpikir untuk mengambil tes TOEFL ITP part 2. Hal ini aku lakukan karena aku takut gagal di IELTS. Aku mencari jadwal yang paling dekat, sekitar 2 minggu. Aku mendaftar untuk tanggal tes di 10 November 2018 di BLCI. Untuk tes yang kedua, aku sengaja mencari tempat tes yang bisa di hari Sabtu karena tidak enak untuk izin ke kantor. Untuk harga tes, UPT Bahasa ITB dan BLCI sama-sama memasang harga 450rb. Perbandingan layanan tempat tes, sebenarnya tidak jauh berbeda karena hanya datang, absen di meja, kemudian masuk kelas. Aku lebih menyarankan untuk test di UPT Bahasa ITB karena ruang kelasnya lebih enak dan toiletnya lebih nyaman. Toilet di BLCI seperti tidak terurus 🙁 Setelah hasilnya keluar 2 minggu kemudian
 Ternyata aku sangat lemah di Grammar. Listening Comprehension 60 Structure & Writing Expression 47 Reading Comprehension 59 Total Score 553 Structurenya tidak naik sama sekali kawan-kawan
 Dari titik ini, sebenarnya aku sangat panik untuk mengukur kemampuan IELTSku bagaimana. Tapi aku juga sadar, sepertinya aku punya kesempatan untuk menjadi lebih siap di IELTS karena IELTS tidak hanya fokus pada grammar. Sebelumnya, aku tidak mengambil prediction IELTS waktu itu karena keterbatasan informasi. Aku tidak sempat terpikir untuk mencari lembaga mana saja yang menyediakan tes IELTS. Tapi karena kejadian tes TOEFL 2x berturut-turut dan hasilnya tidak memuaskan, aku akhirnya malah mencari informasi soal prediction IELTS. Pencarian Tempat IELTS Prediction Dengan kemampuan Googling dan otak yang lebih cerah serta mencari Contact Person dari berbagai macam tempat les, aku memutuskan untuk pencarian tempat IELTS Prediction. Later I know, IELTS Prediction bisa diambil di beberapa tempat Ivy League, Setiabudi dengan harga sekitar ~100rb dengan speaking seingatku dia paling murah LIA dan EF tidak menyediakan. BLCI ada setiap Senin-Jumat jam 8-13 dengan harga 150rb dengan speaking, 100rb tanpa speaking. IEDUC Cimanuk setiap Senin-Jumat jam 10 atau jam 13. Dengan speaking 325rb. Tanpa speaking 275rb Tapi semuanya hanya menyediakan tes di hari kerja di pagi hari dan aku tidak bisa izin di kantor. Selain itu, waktu untuk menuju IELTS sesungguhnya tinggal sekitar 1 bulan lagi. Persiapan IELTS Di tengah semua persiapan dari mulai TOEFL di bulan Oktober sampai tes sesungguhnya di bulan Desember, aku juga sudah belajar walau disambi sana sini. Sejujurnya, aku baru benar-benar mulai intensif setiap hari belajar setelah keluar hasil TOEFL yang pertama. Aku sangat tidak bisa belajar di depan komputer, jadilah aku membeli buku Barrons karena hanya dia yang tersedia di Gramedia. Aku tidak sempat mencari online ke Periplus karena keterbatasan waktu. Di buku Barrons, aku menyelesaikan semua soal listening dan reading dalam waktu cukup singkat, hanya sekitar 2 minggu. Berdasarkan hasil tes TOEFL, aku tidak memiliki rintangan yang terlalu susah. Aku sudah terbiasa membaca buku fiksi dan non fiksi sejak kuliah karena tuntutan belajar. Untuk listening, aku sejujurnya banyak belajar dari mendengarkan audio book. Tipe audio book yang aku dengarkan adalah novel dengan banyak intrik gossip! Hal ini sangat membantu karena banyak intonasi pengisi suara yang naik turun. Untuk latihan writing, di LIA aku sudah cukup banyak latihan, tetapi tidak diberi feedback oleh gurunya L Ini cukup menghawatirkan karena aku benar-benar kehilangan arah, belum tau sudah sampai mana progress kemampuannya. Akhirnya aku bertanya kepada beberapa teman, ada yang menyarankan untuk menggunakan Sudah beberapa kali mencoba, tapi aku masih belum sreg karena website ini lebih menilai range vocabulary yang kamu gunakan. Later on, aku berpikir apakah lebih baik aku menggunakan jasa pengecekan essay? Apakah orangnya akan menilai dengan cepat? Disinilah, dari hasil Googlingku, aku menemukan orang yang merekomendasikan guru khusus IELTS bernama Mr. Hary. Aku mendapatkan kontaknya dari kolom komentar dan segera menghubungi beliau. Beliau adalah lulusan S3 Hukum yang memiliki concern di bidang pendidikan dan akhirnya membuka tempat les untuk IELTS. Beliau membuka les dengan system “workshop”, artinya sekali datang kamu diajarkan sampai bisa. Satu sesi bisa menghabiskan waktu minimal 3 jam hehehehe. Kalau kamu datang di sesi yang ber4-5, bisa lebih dari itu malah.. Beliau memastikan semua orang memang bisa untuk akhirnya belajar otodidak. Untuk total workshop IELTS yang lengkap, beliau memiliki total 5 workshop writing dibagi menjadi task 1 dan task 2. Setelah mengetahui harganya, aku cukup “woooow”. Tapi memang banyak yang berkomentar bahwa Mr. Hary mengajar dengan sangat jelas dan sangat bagus, dijamin setelah kelas dengan beliau, pasti lebih paham mengerjakan soal IELTS. Karena aku anaknya memang suka termakan omongan orang lain, akhirnya aku mengajukan dana ke yayasan papa mama hehe. Aku mengikuti workshop dengan Mr. Hary untuk task 1 dan task 2. Untuk task 1, Mr. Hary mengajarkan poin untuk mengerjakan setiap jenis grafik dan melihat mana poin penting yang harus dituliskan. Untuk task 2, beliau mengajarkan teknik spider writing. Teknik ini mengajarkan bagaimana menyusun kerangka essay secara jelas. Setelah workshop dengan Mr. Hary, beliau mengijinkan anak-anaknya untuk mengirim essay setiap hari asal jangan lebih dari 1 setiap hari biar beliau tidak bingung dan akan menilai kira-kira essay kita sudah ada di band berapa. Beliau juga memberi komentar singkat di titik mana bisa kita tingkatkan lagi. Dari titik ini, kemampuan writingku meningkat secara drastis karena aku cukup pede dengan penilaian beliau. Untuk speaking, jujur saja aku agak “mengabaikan” ini karena aku merasa kemampuan writingku butuh lebih banyak perhatian. Overall, speaking terbagi menjadi 3 part. Part 1 tentang hal-hal general mengenai diri sendiri, keluarga, atau hobi. Part 2, tentang suatu topik spesifik yang akan diberi waktu 1 menit untuk berpikir. Setelah itu monolog selama kurang lebih 2-3 menit. Part 3 adalah lanjutan dari part 1 atau part 2, tergantung pihak pewawancara. Aku pernah beberapa kali simulasi di LIA, tapi poin simulasinya yaitu di part 2, yang menjelaskan suatu topik. Latihan speaking ini dibarengi dengan topik latihan writing. Jadi aku menganggap jika aku writing sudah cukup baik, maka aku akan bisa speaking tanpa terlalu terbata-bata. Aku baru belajar speaking di 3 hari menuju tes saja. Aku latihan dengan topik yang disediakan dari Barrons dan menonton video Youtube untuk tipe speaking dari band Aku melihat bagaimana orang dari negara dengan aksen non Inggris berbicara dengan jelas dan mendapatkan nilai cukup bagus. Negara yang kutonton adalah Arab, Filipina, Thailand, China, dan India. Setelah menunggu 13 hari, akhirnya hasilnya keluar
 Targetku waktu itu dengan minimal band Reading Listening Writing Speaking Overall Oh ya, untuk tes IELTSnya aku tes di IDP Bandung Jalan Naripan. Untuk tes Speaking, aku di tanggal 14 Des 2018. Sisanya di tanggal 15 Des 2018. Tips dariku sih lebih baik tes speaking terpisah dengan hari tes lain supaya pikirannya lebih fresh. Kalau digabung, kita sudah tes 3 aspek lain dan masih harus menunggu berjam-jam untuk mendapat giliran tes. Untuk ruangan ujian cukup oke. Kualitas speakernya bagus. Disana juga disediakan rautan dan pensil HB apabila kita lupa membawa alat tulis. Kekurangannya sih ruang tunggunya agak kecil dan waktu aku tes disana, di toiler airnya habis Tips Khusus untuk Setiap Aspek IELTS Tips ini aku rangkum baik dari yang pribadi aku lakukan atau hasil dari diskusi bersama teman-teman. Mungkin tidak semua hal applicable, tapi semoga bisa menemukan mana yang cocok untuk pola belajar teman-teman. Reading Membaca artikel bisnis di Harvard Business Review atau majalah lain dan menulis ulang. Kemudian dicek sudah seberapa mirip isi artikelnya. Membaca novel klasik Inggris yang memiliki struktur bahasa cukup sulit. Download soal latihan buku Cambridge katanya sih susah, tapi aku sendiri ga download Listening Mendengarkan audiobook atau podcast, menulis isinya, dan mencari transkripnya seberapa mirip isinya Latihan soal tanpa mengulang rekamannya Download soal latihan buku Cambridge katanya sih susah, tapi aku sendiri ga download Writing Menulis menggunakan Mencari soal task 1 dan task 2 dari website Mencari 10 most popular vocabulary dari bidang education, technology, healthcare, law, sport, etc untuk digunakan pada essay task 2 Latihan grammar Speaking Latihan monolog dan direkam untuk part 2 Latihan berbicara di cermin untuk melatih body language. Penting supaya kita menunjukkan antusisasme terhadap topik yang dibicarakan Latihan ngomong sama temen yang cukup ngerti Bahasa Inggris, biar bisa mengomentari cara kita ngomong. Hehe. Walau mungkin ga bisa point out soal grammar tapi bisa tau kalo kita patah-patah ngomongnya Jujur aja persiapan S2 tuh ribet dan mahal. Makanya aku sebisa mungkin berbagi ke temen-temen supaya lebih siap dan tidak mengulangi kesalahan yang aku buat. Yang baiknya harap diterima dan yang buruknya harap dimaklumi. Thank you for reading!
1 Temukan guru TOEFL Anda di Yogyakarta. Cek profil para guru TOEFL kami di Yogyakarta dan pilih guru yang paling sesuai dengan preferensi Anda (tarif, metode pengajaran, pengalaman, latar belakang pendidikan, dll) 2. Atur sendiri kursus TOEFL Anda di Yogyakarta.

Program yang diperuntukan bagi – Siswa/i SMA atau Sederajat – Mahasiswa – Karyawan – Umum Level yang ada dalam program ini LIA Preparation Course for The TOEFL TP 1 s/d 4 Level Lama pembelajaran per level = 22 sesi 1 sesi = 110 menit Syarat Pendaftaran – Biaya Pendaftaran Program TP Rp – Pas foto ukuran 2 x 3 2 Lembar – Foto Copy Identitas Diri KTP/ SIM/ KTM/ Kartu Pelajar BIAYA KURSUS Level Biaya / Level Angsuran 1 Angsuran 2 Angsuran 3 TP 1 – 4 Rp Rp Rp Rp * Discount 5% bagi siswa/i yang membayar lunas JADWAL KURSUS Level Hari Jam TP 1 – 4 Senin & Rabu Selasa & Kamis – – – – Jumat – Sabtu – – Minggu – –

Sayamengikuti tes TOEFL ini untuk memenuhi persyaratan beasiswa PPDS BK Depkes 2009 - 2010. Setiap bagian di PPDS mewajibkan calon residen untuk lulus TOEFL dengan nilai minimal 450. Karena tes TOEFL ini baru saya ketahui beberapa hari sebelumnya, maka tentu saja tidak ada persiapan sama sekali.

Apakah biaya kursus TOEFL Preparation LIA Semarang mahal?Biaya kursus hanyalah salah satu dari sekian banyak pengeluaran kita. Di masa pandemi seperti sekarang, setiap orang makin berhitung biaya pengeluaran di samping biaya kebutuhan pokok. Dengan demikian, alokasi untuk biaya kursus biasanya menempati prioritas ke-sekian dalam anggaran rumah tangga setiap anggaran yang terbatas, tentunya setiap orang tua atau peserta kursus menginginkan kursus terbaik bagi putra-putri mereka atau bagi diri sendiri. Apalagi jika ada target skor yang harus dicapai dalam waktu yang Semarang Imam Bonjol hadir sebagai salah satu lembaga yang sudah berpengalaman dalam menyelenggarakan kursus sekaligus menyediakan TOEFL-like kursus sebelum pandemiBagaimana cara mengukur biaya kursus?Lihat biaya per jam. Jangan hanya lihat total biaya jaminan kualitas pengajaran. Bisa dilihat dari reputasi dan pengalaman lembaga keberlangsungan pendidikan di tingkat selanjutnya? Bisakah berlanjut sampai tingkat akhir?Cek kualitas guru. Penutur asing belum tentu menguasai cara pembayaran biaya kursus Pembayaran Biaya Kursus dengan AngsuranBiaya kursus dapat diangsur 3 x pembayaran setiap awal bulan sesuai dengan tabel di bawah iniMembayar Biaya Kursus secara LunasPembayaran lunas mendapatkan diskon 5% dengan tambahan “family discount” apabila ada anggota keluarga lain yang mengikuti kursusBiaya kursusBerikut ini tabel biaya kursus TOEFL di LIA Semarang Imam Bonjol. Biaya ini sudah termasuk biaya buku soft copy dan hard copy dan biaya test akhir final test.ProgramTarif NormalPembayaran Lunas Diskon 5%Pembayaran Angsuran123Biaya Preparation Untuk biaya kursus periode Juli-September 2021 ada potongan biaya kursus 10% untuk pembayaran lunas dan 15% dari angsuran 1 untuk pembayaran cicilan. Informasi lebih lanjut tentang biaya kursus bisa dilihat di tautan berikut Informasi Biaya KursusPenjelasan tentang program TOEFL Preparation di LIA Semarang bisa dilihat di tautan ini LIA Preparation Course for TOEFL TestUntuk informasi tentang TOEFL resmi, silakan kunjungi Untukprogram CV, LIA hanya menyediakan jam pembelajaran malam (18.30). Untuk biaya pendaftaran dan placement test program ini dikenakan biaya Rp. 100.000,00. 5. TOEFL/TOEIC/IELTS preparation. TOEFL, TOEIC, dan IELTS adalah tes yang sering digunakan instansi atau perusahaan untuk ujian saringan masuk.

Kursus Persiapan Tes TOEFL atau LIA Preparation Course for the TOEFL Test of English as a Foreign Language adalah program yang dirancang untuk mereka yang ingin mengambil paper-based TOEFL, dengan tujuan untuk membantu para peserta kursus mempersiapkan diri sebelum mengikuti tes TOEFL. Peserta akan mempelajari berbagai jenis soal, serta strategi dan tips yang tepat untuk menyelesaikan soal dengan benar, sehingga peserta akan lebih percaya diri dalam menghadapi tes TOEFL di masa yang akan datang. Serangkaian latihan listening, structure, dan reading, yang diikuti dengan diskusi untuk menganalisa soal, akan membantu peserta mencapai skor yang diinginkan secara bertahap. keunggulan program Program LIA Preparation Course for the TOEFL dirancang untuk Meningkatkan kepercayaan diri para peserta dalam menghadapi tes TOEFL. Melatih peserta dalam mengidentifikasi kelemahan yang mereka miliki dan menggunakan hal tersebut sebagai titik landasan untuk bergerak maju. Melatih peserta dalam menganalisa soal, sehingga semakin jeli dalam memprediksi jawaban. Membangun dan mempertahankan motivasi belajar para peserta melalui materi yang relevan dengan kebutuhan dan aktivitas belajar yang variatif, fun, serta tepat sasaran. metode Pembelajaran Kegiatan belajar di kelas terdiri dari beragam aktivitas yang difokuskan untuk membantu peserta mencapai tujuan belajar secara bertahap. Untuk bagian Structure, peserta akan diperkenalkan dengan berbagai grammatical rules, yang diikuti dengan kuis dan latihan soal. Untuk bagian Reading, peserta akan diberikan serangkaian bacaan dengan soal-soal, sehingga mereka mendapat kesempatan untuk berlatih membaca secara intensif dan ekstensif. Melalu rangkaian bacaan ini mereka juga akan sekaligus berkesempatan untuk memperluas perbendaharaan kosakata. Untuk bagian Listening, para peserta akan diberikan kesempatan untuk mendengarkan berbagai dialog atau monolog yang diikuti oleh soal-soal. Dialog dan monolog yang terdapat dalam latihan dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk-bentuk soal yang ada dalam tes TOEFL yang sesungguhnya. Hal ini akan membantu para peserta untuk terbiasa dengan format tes dan pertanyaan, sehingga mereka akan lebih mudah memprediksi jawaban yang benar. durasi 1 level berdurasi 3 bulan 22 sesi per level. Tiap sesi terdiri dari kegiatan belajar yang berlangsung selama 110 menit. materi Materi belajar menggunakan buku yang ditulis oleh tim penulis LIA, dimana tiap peserta akan memperoleh student book yang juga tersedia dalam bentuk e-book. TOEFL Preparation 1, untuk level 1​ TOEFL Preparation 2, untuk level 2 TOEFL Preparation 3, untuk level 3 TOEFL Preparation 4, untuk level 4 evaluasi Evaluasi kemajuan belajar dilakukan secara berkala melalui mid tests dan final tests. Penilaian performance harian juga dilakukan untuk evaluasi yang lebih komprehensif. sertifikat Siswa akan menerima sertifikat setelah menyelesaikan setiap level dari program TOEFL Preparation. tes penempatan Tes penempatan diberikan sebelum kegiatan belajar dimulai, untuk menetapkan level awal yang akan peserta ikuti. Daftar Kelas Reguler Sekarang Daftar Kelas Intensif Sekarang

Adabanyak lembaga, terutama di Jakarta yang secara khusus menyediakan layanan program tes TOEFL. Beberapa di antaranya adalah ILP Cikini, ELS Language Centers, Lembaga Bahasa International, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, ELTI Gramedia-Wijaya, FETEC Universitas Trisakti, Netherlands Education Support Office, LBPP-LIA
Assalamualaikum Wr. Wb. Jika kalian sedang mencari informasi atau referensi mengenai les Bahasa Inggris, mungkin postingan ini bisa membantu. Saya akan menceritakan pengalaman saya saat les Bahasa Inggris di LIA. Pertama-tama saya mencari program yang tepat sesuai kebutuhan saya. Sebenarnya saya sudah diusulkan orang tua saya untuk les di tempat ini sejak masih duduk di bangku sekolah. Namun saya nggak bisa, karena tugas dan jadwal sekolah yang begitu padat. Alasan klise memang. Saat ini, setelah saya berada di Perguruan Tinggi, saya baru merasakan bahwa Bahasa Inggris itu penting! Saya merasa sedikit tertinggal dengan yang lain. Inilah awal yang membuat saya memutuskan untuk les di LIA. Awalnya saya ingin sekali mengambil program conversation. Tapi setelah sepupu saya yang di Inggris memeriksa tugas kuliah saya, secara tersirat dia seperti ingin mengatakan "Your english is so bad!". Yeah, I agree with him! Setelah berpikir cukup lama dan menerima beberapa saran. Akhirnya saya memutuskan mengambil program dari basic, yaitu EA English for Adults. Banyak sekali program yang ditawarkan di LIA, mulai dari General English sampai dengan Professional. Prosedur pendaftarannya adalah sebagai berikut Pertama-tama kita ke bagian Customer Service untuk konsultasi. Di bagian Customer Service akan diberikan selembar kertas yang berisi keterangan Biaya, Jadwal Tes, Jadwal Pengumuman, Jadwal kelas yang tersedia, dan Syarat-syarat yang dibutuhkan saat Placement Test. Setelah kita memutuskan program dan waktu yang tepat, selanjutnya membayar Rp. ke bagian Administration untuk biaya Placement Test. Placement Test terdiri dari listening dan reading semua berjumlah 100 soal. Setelah tes, kita diminta untuk menunggu beberapa hari hingga hasil tes keluar. Setelah hasil tes keluar, kita melakukan pembayaran sesuai level dari hasil tes tersebut, boleh dicicil atau lunas. Setiap pembayaran lunas akan mendapatkan potongan 5%. Setelah melakukan pembayaran, kita akan dikasih Payment Slip, Ruang Kelas, dan selembar kertas untuk mengambil buku paket. Awal masuk kelas saya merasa asing. Secara semua siswanya masih SMA/SMK. Saya berasa paling tua sendiri hahaha. Saya hanya bisa diam sebelum ada yang mengajak ngobrol duluan. Seiring berjalannya waktu, saya mulai bisa menyesuaikan. Ini adalah kelas yang bisa dibilang gokil. Hampir semua siswanya terkadang asik rumpi sama temennya saat guru menerangkan sampai gurunya menegur dan menasehati mereka. Selain itu mereka juga sangat menyenangkan dan ekspresif. Balik lagi ke topik. Di LIA untuk program EA itu ada 3 tingkat, masing-masing terdiri dari 4 level, hingga semuanya berjumlah 12 level. Satu level berjangka 3 bulan, jadi jika mengikuti dari tingkat 1 level 1 EL1 maka kurang lebih membutuhkan waktu 3 tahun untuk bisa menempuh Graduation. Tingkat pertama adalah Elementary, ini adalah tingkat paling basic. Tingkat ini terdiri dari EL 1-4. Tingkat kedua adalah Intermediate, ini adalah tingkat sedang. Tingkat ini terdiri dari IN 1-4. Tingkat ketiga adalah High Intermediate, ini adalah tingkat paling tinggi. Tingkat ini terdiri dari HI 1-4. Di akhir HI4 akan ada Penulisan Ilmiah seperti Skripsi. Siswa benar-benar dilatih bagaimana menulis Skripsi, mulai dari acc judul, acc chapter, sampe dengan sidang yang dihadiri para expert. Pembelajaran di LIA juga hampir sama dengan sekolah. Ada Unit Test, Mid Test, dan Promotion Test. Promotion Test adalah tes yang dilakukan setiap akhir kenaikan level. Test terdiri dari Written dan Oral. Pada sesi Written, kita mengerjakan 80 soal Multiple Choice dan 20 soal Essay. Multiple Choice terdiri dari listening dan reading. Sedangkan Essay akan diberikan beberapa clue atau bahkan hanya judul yang nantinya harus dikembangkan sesuai ketentuan soal. Penilaian Essay terbagi menjadi dua, kesalahan Minor dan kesalahan Mayor. Kesalahan Minor adalah kesalahan penulisan seperti huruf capital, letak titik, koma, dan lain sebagainya. Sedangkan kesalahan Mayor adalah kesalahan penulisan grammar. Masing-masing memiliki poin pengurangan yang berbeda. Tapi jangan khawatir! Penulisan Essay ini adalah materi yang sebelumnya sudah diajarkan di kelas. Setelah itu ada Oral. Test ini merupakan test lisan, menilai sejauh mana kemampuan kita berbicara Bahasa Inggris. Kalian juga tidak perlu khawatir dengan test ini, kalian hanya perlu berbicara senyaman mungkin dan meyakinkan kalau kalian bisa speaking dengan lancar, walaupun grammar itu benar atau salah. Setidaknya kalian sudah berusaha, poin pentingnya adalah usaha kalian untuk berani speaking. Acara yang paling ditunggu-tunggu adalah Homestay. Setiap akhir tahun LIA selalu menyelenggarakan program Homestay. Agenda tahun ini adalah Homestay to Perth, Australia 2015. It's a great program! Selain itu, setiap bulan LIA juga rutin membagikan CnS Magazine, yaitu majalah anak, remaja, dan dewasa yang berisi informasi, cerpen, quiz, dsb seperti majalah pada umumnya. Ada satu hal yang membedakan majalah ini dengan majalah lain. Yups! Semua artikelnya in English. So funny to learn English well! Okay I think enough, thanks for read until end. If you want to know what I learn in LIA. You can read my last post. Keep learn and share. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Hasilsurvei kemarin TBI pasang harga paling murah, 215ribu rupiah. EF 225ribu rupiah, dan ITB 235rupiah. Ya sekitar-sekitar itu.. saya lupa. Ingatnya cuma TBI paling murah, ITB paling mahal. Terus Toefl ITP ini cuma bisa dipakai untuk beasiswa, kalau mau melamar kerja jadi CPNS kebanyakan mintanya hasil tes EPT LIA. ï»żPengalaman gw pertama kali ikutan kursus TOEFL Preparation maklum gw sebelumnya ga pernah ikutan les TOEFL, gw pengen banget dapet beasiswa di luar negeri. Yah itulah tujuan gw dari kegiatan kursus yang gw lakukan. Setidaknya walaupun gw ga dapet beasiswa ya sangat berharga dapet pengalamannya. Hal pertama yang gw lakukan itu adalah gw nelpon ILP sama LIA soalnya keduanya ga jauh dari rumah gw. Pas gw nelpon ILP dan tanya harganya hmmm... ya lumayan mahal juga buat kantong gw. Selesai nanya ILP gw nanya si LIA ini karena berdasarkan blusukan gw di google banyak nih yang nyaranin di LIA ini dan harganya jauh lebih murah. Setelah nanya LIA ternyata gw cocok sama harganya dan bisa dicicil 3x hihihihi. Tanpa basa-basi karena besoknya hari sabtu gw datengin nih si LIA langsung daftar bayar untuk biaya pendaftaran dan bisa langsung ikut tes penempatan Placement Test. Placement itu untuk mengetahui kita bakal ditempatin dikelas mana, soalnya TOEFL Preparation di LIA itu dibagi menjadi 4 tingkatan TP1, TP2, TP3, TP4 yang paling dasar TP1 ya guys. Terus kemudian gw diarahkan sama staffnya buat langsung ikut tes diruang yang udah disediakan. Alamaaak tesnya itu loh...pertama kita dikasih lembar jawaban kosong yang akan kita buletin kaya lagi UN dulu. Kita harus buletin-buletin dulu nih nama kita dan jenis tes untuk apa nanti dikasih tau sama pengawasnya. Dua jam berlalu dari proses Listening dan Reading ... gw agak ga konsen dengan semua pertanyaan karena menurut gw lama banget dan ngantuk. Ga kebayang kalo TOEFL beneran kaya apa. Selesai tes kita disuruh nunggu sekitar 5menit lebih buat dikasih tau hasil dari tesnya dan kita masuk ke tingkat berapa. Setelah nunggu beberapa menit gw akhirnya dapet TP1 udah ga heran sih karena udah feeling, langsung aja gw bayar 900 ribu buat cicilan pertama. Udah deh gw ga sabar buat nunggu kelas pertama dimulai, semoga aja ada peningkatan dalam TOEFL gw. Amiiin
Mba saya mau tanya ketika mengikuti kursus preparation toefl di Lia, brdasarkan pengalaman mba, berapakah skor yg dapat naik dan brpa lama, sebelumnya saya pernah mengikuti ept di lia pramuka dan lbi ui, dan saya rasakan jauh 3 kali lbh sulit di lia pramuka, krna lia membuat soal ept sndiri jdi apakah dgn memakai buku pembelajaran toefl preparation lia membantu tdk ya mba, sya ingin sbenernya kursus mba, namun krna mengharuskan 3 bulan, sy tdk memiliki waktu sepanjang itu, krn sy hrs
The TOEFL iBT PredictionTes yang mengukur semua aspek dalam kemahiran berbahasa Inggris khususnya untuk keperluan akademis ini, memberi prediksi skor TOEFL iBT yang cukup akurat. Keterampilan berbahasa yang diuji meliputi listening, speaking, reading, dan writing. Komponen bahasa yang diuji meliputi kosakata, tata bahasa, dan pengucapan, termasuk intonasi dan tekanan. xaXO4GN.
  • agae4f0l9w.pages.dev/225
  • agae4f0l9w.pages.dev/206
  • agae4f0l9w.pages.dev/162
  • agae4f0l9w.pages.dev/27
  • agae4f0l9w.pages.dev/210
  • agae4f0l9w.pages.dev/3
  • agae4f0l9w.pages.dev/360
  • agae4f0l9w.pages.dev/291
  • agae4f0l9w.pages.dev/366
  • pengalaman les toefl di lia